1. Trend SI dalam bidang kesehatan
·
Perkembangan,
peranan dan manfaat computer di bidang kedokteran

Komputer dapat digunakan mulai dari penyimpanan dan pengolahan data
administrasi suatu rumah sakit atau klinik, hingga melakukan riset bidang
kedokteran, mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta
menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.
Peranan komputer dalam bidang kesehatan sangat banyak dan penting.
Sebagai contoh dalam bidang kesehatan peranan – peranan tersebut antara lain :
· Bidang administrasi
Dengan adanya komputer di dalam dunia administrasi sangat membantu di
dalam penyimpanan, pengelompokan, dan pengolahan data. Tanpa komputer, akan
sangat sulit sekali untuk memeriksa banyaknya data – data pasien, stok obat,
dan data – data lainnya yang dimiliki oleh rumah sakit. Namun dengan adanya
komputer, memeriksa data – data pasien, stok obat dan juga data keuangan rumah
sakit akan mudah dan praktis untuk dilakukan. Dengan adanya penggunaan komputer
dan sistem – sistem yang canggih di dalamnya sangat mempermudah jalannya suatu
sistem di rumah sakit tersebut.
· Bidang farmasi
Dalam bidang obat – obatan komputer juga berperan sangat penting dalam
farmasi, misalnya untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan data harga
obat – obatan tersebut. Selain itu, dengan adanya komputer dalam bidang farmasi
juga membantu untuk mengelompokkan macam-macam obat berdasarkan kegunaannya,
misalnya Panadol, Feminax, Ponstan adalah obat penahan rasa sakit.
· Mendiagnosa suatu penyakit
Dengan adanya komputer DNA yang sudah di rancang khusus di dalam bidang
kesehatan mendiagnosa suatu penyakit bukan hal yang sulit lagi, karena dengan
menggunakan komputer akan lebih cepat, mudah dan akurat untuk mengetahui nama
dan jenis suatu penyakit.
· Memonitoring status pasien
Pasien yang sudah pernah datang atau baru pertama kali berobat akan
dengan mudah dilacak. Data – data personal pasien juga dengan mudah dilihat.
Selain itu, dokter ataupun perawat dapat melihat rekaman hasil periksa, keluhan
dan riwayat penyakit sebelumnya yang pernah diderita oleh si pasien, tanggal
kedatangan pasien terakhir kali berobat, record resep yang pernah diberikan,
dan masih banyak lagi.
· Penelitian
Penelitian ilmiah yang sering dilakukan dalam bidang kesehatan sangatlah
bergantung pada penggunaan komputer. Penggunaan komputer dapat memaksimalkan
hasil penelitian, karena dengan adanya komputer penelitian itu dapat di
telusuri lebih dalam dan lebih detail. Misalnya penelitian untuk mendeteksi
bakteri atau virus baru, pendeteksian DNA, dan lain sebagainya.
· Melihat dan menganalisa organ – organ
tubuh bagian dalam manusia
Untuk dapat melihat organ tubuh bagian dalam manusia telah ditemukan
begitu banyak alat canggih, namun hampir seluruh alat tersebut masih bergantung
pada perangkat komputer sebagai sarana untuk penyaluran data ataupun gambarnya.
Oleh karenanya, komputer memiliki peranan yang vital juga dalam melihat dan
menganalisa organ – organ tubuh manusia tersebut.
Contoh penggunaan sistem komputer untuk menganalisa organ – organ tubuh :
1. System Computerized Axial Tomography
(CAT) berguna untuk menggambar struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ
tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X.
2. System Dynamic Spatial Reconstructor
(DSR) berguna untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh secara
bergerak.
3. SPECT (Single Photon Emission
Computer Tomography) merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas
radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam
bentuk gambar.
4. PET (Position Emission Tomography)
merupakan sistem komputer yang menampilkan gambar yang mempergunakan isotop
radioaktif.
5. NMR (Nuclear Magnetic Resonance)
yaitu teknik mendiagnosa dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari
atom hydrogen.
6. USG (Ultra Sonography) adalah suatu
alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu
gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang
kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua dimensi
atau tiga dimensi.
7. Helical CT-SCAN adalah alat untuk
pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal,
coronal dan sagital, paling kecil jarak antara potongan 3 mm.
8. Magnetic Resonance Imaging ( M R I )
adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan
tranversal, coronal dan sagita.
MANFAAT PENERAPAN KOMPUTER DALAM
BIDANG KESEHATAN
Seperti yang telah dijabarkan di atas, peranan dan aplikasi komputer
dalam bidang kesehatan sangatlah banyak. Komputer secara tidak langsung telah
membantu manusia untuk mengetahui penyakit yang dideritanya hingga sampai pada
tahap penyembuhan.
Sebagai kesimpulannya, manfaat dari penerapan komputer dalam bidang
kesehatan di tiap-tiap aplikasinya antara lain sebagai berikut :
1. Mendiagnosa suatu penyakit dan
menentukan obat yang cocok
2. Melihat dan menganalisa organ – organ
tubuh bagian dalam manusia
3. Memonitoring status pasien, merecord
data pribadi pasien dan riwayat penyakit pasien
4. Melakukan penelitian ilmiah yang
diperlukan
5. Memasukkan, menyimpan,
menggelompokkan dan mengolah data – data secara cepat dan mudah
6. Mendeteksi DNA seseorang
7. Mengecek dan mengethaui hasil tes
darah di laboratorium
8. Sebagai alat Bantu dalam pemeriksaan
medis
Intinya, dengan adanya komputer dalam bidang kesehatan
sangatlah membantu. Kegiatan – kegiatan yang tadinya belum bisa dilakukan, saat
ini sudah dapat dilakukan dengan komputer. Penggunaan komputer membuat
pekerjaan seseorang menjadi lebih mudah, cepat dan akurat.
·
Pengertian Sistem E-Health

·
Diagram system E-Health
Secara sederhana sistem E-Health terdiri atas sejumlah “Stasiun Medis”
yang satu sama lain dihubungkan dalam suatu jaringan (Network). Suatu stasiun
medis sendiri dapat terdiri atas :
1. Komputer dengan perangkat lunak di
dalamnya
2. Sebuah perangkat antar-muka pasien
3. Sejumlah instrument biomedika
(tergantung keperluan)
4. Sebuah perangkat antar-muka pengguna
(berikut alat input output yang digunakan)
5. Jaringan dan perangkat telekomunikasi
yang tersedia.
Pada dasarnya setiap stasiun medis dapat berhubungan dengan stasiun medis
lainnya secara
1. Real-time (secara sinkron), contohnya
saat telekonsultasi antara dokter umum dan dokter spesialis mengenai kasus
darurat seorang pasien.
2. Store and forward, pengiriman
informasi dan pembacaannya tidak pada saat yang sama, contohnya dalam
penyampaian singkat jumlah rekapitulasi jumlah pasien di suatu puskesmas selama
sebulan beserta informasi penting secara singkat.
·
Manfaat E-Health
Sistem E-Health ini begitu bermanfaat bagi dunia kesehatan dan kedokteran
saat ini, dikarenakan untuk mengimbangi tingginya aktivitas dan penyampaian
informasi secara detail dan cepat memang memerlukan penerapan suatu teknologi
berbasis komputerisasi, berikut manfaat lain dari penerapan sistem E-Health
dalam dunia kedokteran :
1. Peningkatan efisiensi atau penurunan
biaya.
3. Pembuktian diagnose melalui evaluasi
ilmiah
4. Pemberdayaan pasien dan konsumen
5. Mendorong terjadinya hubungan yang
lebih baik antara pasien dan tenaga kesehatan
6. Pendidikan bagi tenaga kesehatan dan
masyarakat
7. Mendorong tumbuhnya komunikasi dan
pertukaran informasi antar lembaga pelayanan kesehatan
8. Perluasan ruang lingkup pelayanan
kesehatan.
· Contoh Penerapan E-health
Sistem Resep Elektronik
Merupakan sistem komputerisasi penulisan resep obat yang juga dikenal
dengan E-Prescription, dimana pada sistem ini dokter menuliskan dan mengirimkan
resep kepada bagian farmasi/apotek menggunakan media elektronik menggantikan
tulisan tangan dan penggunaan media kertas.
Sistem ini dibuat untuk menghindari terjadinya ROM (Reaksi Obat
Merugikan) yang biasa disebabkan oleh adanya kesalahan pemakaian obat selama
dalam penanganan tenaga kesehatan, yang sebenarnya hal ini dapat dicegah
apabila dilakukan dengan lebih teliti dan hati-hati.
Kesalahan tersebut dapat dibagi dalam 4 fase :
1. Fase penulisan resep
2. Fase pembacaan resep
3. Fase penyiapan hingga penyerahan
resep oleh petugas apotek
4. Fase penggunaan obat oleh pasien
Cara Kerja Sistem Resep Elektronik
Resep elektronik ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak,
perangkat keras yang digunakan adalah computer dan perangkat lunak yang
digunakan adalah perangkat lunak resep elektronik dengan modul pendeteksi ROM
(Reaksi Obat Merugikan).
Satu computer digunakan sebagai server (pusat data). Server tersebut
dihubungkan dengan computer-komputer lainnya menggunakan hub pada LAN (Local
Area Network). Perangkat lunak hanya di instalasi di computer server saja dan
sistem ini dapat digunakan pada satu, dua atau banyak computer.
Perangkat lunak pada sistem resep elektronik pendeteksi ROM ini secara
sederhana mempunyai fungsi sebagai berikut
:
1. Mencatat semua data pasien yang dapat
dengan mudah dicari kembali
2. Menulis resep elektronik tanpa kertas
dan dapat langsung dikirim ke apotek, sehingga pasien dapat langsung pergi ke
apotek untuk ambil obat.
3. Membantu bapak ibu dokter dalam
menulis resep dengan memberikan informasi mengenai obat yang akan diresepkan
dan mendeteksi apabila ada interaksi antara obat-obata tersebut dalam resep
dengan memberi peringatan sebelum obat dikirimkan ke apotek.
4. Mencatat data penggunaan obat
5. Membuat laporan dengan lebih cepat
dan mudah
Dengan adanya sistem seperti ini sebenarnya akan sangat
memudahkan seorang dokter dalam bekerja dan menghindari terjadinya kesalahan
dalam pemberian suatu resep yang dapat menimbulkan kerugian pada pasien,
sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan.
· BioInformatika

Istilah bioinformatics mulai dikemukakan pada pertengahan era 1980-an
untuk mengacu pada penerapan komputer dalam biologi. Namun demikian, penerapan
bidang-bidang dalam bioinformatika (seperti pembuatan basis data dan
pengembangan algoritma untuk analisis sekuens biologis) sudah dilakukan sejak
tahun 1960-an.
Ilmu bioinformatika lahir atas insiatif para ahli ilmu komputer
berdasarkan artificial intelligence. Mereka berpikir bahwa semua gejala yang
ada di alam ini bisa diuat secara artificial melalui simulasi dari
gejala-gejala tersebut. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan data-data yang yang
menjadi kunci penentu tindak-tanduk gejala alam tersebut, yaitu gen yang
meliputi DNA atau RNA. Bioinformatika ini penting untuk manajemen data-data
dari dunia biologi dan kedokteran modern. Perangkat utama Bioinformatika adalah
program software dan didukung oleh kesediaan internet
Perkembangan teknologi DNA rekombinan memainkan peranan penting dalam
lahirnya bioinformatika. Teknologi DNA rekombinan memunculkan suatu pengetahuan
baru dalam rekayasa genetika organisme yang dikenala bioteknologi. Perkembangan
bioteknologi dari bioteknologi tradisional ke bioteknologi modren salah satunya
ditandainya dengan kemampuan manusia dalam melakukan analisis DNA organisme,
sekuensing DNA dan manipulasi DNA.
Sekuensing DNA satu organisme, misalnya suatu virus memiliki kurang lebih
5.000 nukleotida atau molekul DNA atau sekitar 11 gen, yang telah berhasil
dibaca secara menyeluruh pada tahun 1977. Kemudia Sekuen seluruh DNA manusia
terdiri dari 3 milyar nukleotida yang menyusun 100.000 gen dapat dipetakan
dalam waktu 3 tahun, walaupun semua ini belum terlalu lengkap. Saat ini
terdapat milyaran data nukleotida yang tersimpan dalam database DNA, GenBank di
AS yang didirikan tahun 1982. Bioinformatika (bahasa Inggris: bioinformatics)
adalah ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan
menganalisis informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika,
statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis, terutama
dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan
dengannya. Contoh topik utama bidang ini meliputi basis data untuk mengelola
informasi biologis, penyejajaran sekuens (sequence alignment), prediksi
struktur untuk meramalkan bentuk struktur protein maupun struktur sekunder RNA,
analisis filogenetik, dan analisis ekspresi gen.
Bioinformatika ialah ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasi
untuk mengelola dan menganalisis informasi hayati. Bidang ini mencakup
penerapan metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk
memecahkan masalah-masalah biologi, terutama yang terkait dengan penggunaan
sekuens DNAdan asam amino. Contoh topik utama bidang ini meliputi pangkalan
data untuk mengelola informasi hayati, penyejajaran sekuens (sequence
alignment), prediksi struktur untuk meramalkan struktur protein atau pun
struktur sekunder RNA, analisis filogenetik, dan analisis ekspresi gen.
Bioinformatika pertama kali dikemukakan pada pertengahan 1980an untuk
mengacu kepada penerapan ilmu komputer dalam bidang biologi. Meskipun demikian,
penerapan bidang-bidang dalam bioinformatika seperti pembuatan pangkalan data
dan pengembangan algoritma untuk analisis sekuens biologi telah dilakukan sejak
tahun 1960an.
Kemajuan teknik biologi molekuler dalam mengungkap sekuens biologi
protein (sejak awal 1950an) dan asam nukleat (sejak 1960an) mengawali
perkembangan pangkalan data dan teknik analisis sekuens biologi. Pangkalan data
sekuens protein mulai dikembangkan pada tahun 1960an di Amerika Serikat,
sementara pangkalan data sekuens DNA dikembangkan pada akhir 1970an di Amerika
Serikat dan Jerman pada Laboratorium Biologi Molekuler Eropa (European Molecular
Biology Laboratory).
Penemuan teknik sekuensing DNA yang lebih cepat pada pertengahan 1970an
menjadi landasan terjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang dapat diungkapkan
pada 1980an dan 1990an. Hal ini menjadi salah satu pembuka jalan bagi
proyek-proyek pengungkapan genom, yang meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan
dan analisis sekuens, dan pada akhirnya menyebabkan lahirnya bioinformatika.
Perkembangan jaringan internet juga mendukung berkembangnya
bioinformatika. Pangkalan data bioinformatika yang terhubungkan melalui internet
memudahkan ilmuwan dalam mengumpulkan hasil sekuensing ke dalam pangkalan data
tersebut serta memperoleh sekuens biologi sebagai bahan analisis. Selain itu,
penyebaranprogram-program aplikasi bioinformatika melalui internet memudahkan
ilmuwan dalam mengakses program-program tersebut dan kemudian memudahkan
pengembangannya.
2. Trend SI dalam bidang Media/New
Media
· Manfaat Media
a) Meningkatnya kualitas komunikasi diberbagai bidang melalui penguasaan
dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi guna memperkuat daya saing
antar daerah maupun antar negara menghadapi tantangan global.
b) Berkembangnya media informasi dan komunikasi dilingkungan masyarakat
secara mandiri.
d) Terbentuknya citra Pemerintah Daerah yang bersih dan beribawa melalui
penyampaian informasi kebiajakan Gubernur Kalimantan Tengah tentang penegakan
disiplin dan pemberantasan KKN dikalangan aparatur pemerintah.
· Tantangan New Media
“People are afraid of and resist new media.”(Wartella & Reeves 1983)
Kira-kira itulah yang dipikirkan sebagian orang ketika mendengar new
media. Di mana sebagian orang mungkin akan takut akan keberadaan media baru
sementara sisanya akan bertahan. New media sendiri lahir dari
istilah”konvergensi”.
Konvergensi diartikan sebagai cara menyajikan konten berita melalui
platform media yang beragam dalam satu kesatuan (usaha) maupun komando (cara
kerja di News Room), menghadirkan konten yang beragam kepada khalayak yang
beragam pula sesuai minat dan media yang digunakan (elektronik, online,
mobile).
Maka tidak mengherankan jika saat ini komputer dapat difungsikan sebagai
pesawat televisi, atau telepon genggam dapat menerima suara, tulisan, data
maupun gambar tiga dimensi (3G). Dalam dunia penyiaran, digitalisasi
memungkinkan siaran televisi memiliki layanan program seperti layaknya
internet. Cukup dengan satu perangkat, seseorang sudah dapat mengakses surat
kabar, menikmati hiburan televisi, mendengar radio, mencari informasi sesuai
selera, dan bahkan menelpon sekalipun.
Konvergensi sendiri dianggap jalan keluar jika kita bicara media print,
media elektronik, maupun media online. Orang menganggap dengan mengkonvergensi
beberapa bentuk media, maka tugas mereka dalam menciptakan media baru bisa
dinyatakan selesai.
Menurut Preston, 2001, Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi
(information and communication technology / ICT) selama dekade terakhir membawa
tren baru di dunia industri komunikasi yakni hadirnya beragam media yang
menggabungkan teknologi komunikasi baru dan teknologi komunikasi massa
tradisional. Pada dataran praktis maupun teoritis, fenomena yang sering disebut
sebagai konvergensi media ini memunculkan beberapa konsekuensi penting. Di
ranah praktis, konvergensi media bukan saja memperkaya informasi yang
disajikan, melainkan juga memberi pilihan kepada khalayak untuk memilih
informasi yang sesuai dengan selera mereka. Tidak kalah serius, konvergensi
media memberikan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan,
distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik yang bersifat visual,
audio, data dan sebagainya.
Keuntungan dan Konsekuensi
Dalam konteks besar, sebenarnya konvergensi media bukan hanya
mempengaruhi pertumbuhan teknologi yang makin cepat, tetapi juga mengubah
hubungan anatar industri, pasar, gaya hidup, dan konsumsi yang apabila ditarik
garis panjangnya maka akan mengarah pada bidang ekonomi, politik, pendidikan,
dan kebudayaan.
Sekarang makin terasa sedikit banyak terdapat penurunan yang signifikan
terhadap pelanggan media print. Sejumlah ahli memprediksi media
tradisional(media print) hanya dapat bertahan kurang dari 50 tahun lagi. Hal
ini disebabkan masyarakat akan meninggalkana media tradisional(media print) dan
beralih pada new media(media online).
Secara tidak sadar konvergensi media memberikan kesempatan bagi
masyarakat untuk memperluas pilihan akses media sesuai dengan selera mereka.
Namun dari sisi ekonomia, media konvergensi memberikan peluang profesi baru di
industeri komunikasi. Konvergensi media menyediakan kesempatan baru yang
radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk
informasi secara visual, audio, data dan sebagainya (Preston, 2001: 27).
Pendidikan pun ditilik menjadi suatu hal dasar yang dibutuhkan seseorang
untuk berkembang dalam industeri ini. Sumber daya yang berkemampuan tinggi
dibutuhkan untuk bekerja dalam new media. Pendidikan yang berujung pada
kurikulum yang merangkum berbagai aspek ICT.
Namun di sisi lain, perlu diakui new media menjadi sesuatu yang mampu
menarik perhatian masyarakat. Karena masyarakat hanya tinggal mencari informasi
yang diinginkan dengan bantuan internet, seketika itu pula informasi muncul..
Sisi positif yang diperoleh khalayak memang bisa terlihat jelas, namun
kekurangannya juga tidak kalah mendebarkan, dalam media online kekurangan yang
terlihat ialah wartawan juga harus mengupayakan meng update berita-berita di
lapangan dan memangkas tugas editor yang berfungsi untuk menyaring
berita-berita yang masuk. Keberadaan konvergensi media menjadikan sebuah
kompetisi baru muncul sehingga keakuratan berita menjadi bias.
Berbeda dengan media konvensional yang lebih ruwet. Pada dasarnya
konvergensi media yang hadir menciptakan jurang yang besar antara media lama
dengan media baru. Media lama cenderung menampilkan informasi secara general
bagi masyarakat, namun dengan kehadiran konvergensi media dalam bentuk media
online tiap orang tak perlu menyerap semua inforamsi yang ditawarkan mereka
tinggal memilih informasi apa yang mereka butuhkan. Namun, dengan berkurangnya
penyaringan berita meningkatkan resiko bias nya keakuratan informasi bagi para
khalayak selaku pengguna new media akibat konvergensi media. Di mana
kepentingan-kepentingan tertentu mungkin memainkan peran dari informasi yang
ditawarkan lepas dari pengawasan editor.
Regulasi Konvergensi
Disinilah regulasi berperan untuk menjaga kepentingan masyarakat dari
kepentingan-kepentingan tertentu. Tujuannya yaitu untuk meminimalisir
masyarakat yang memiliki potensi besar untuk menjadi korban konvergensi media,
khususnya generasi muda yang dianggap memiliki akses terhadap media konvergen
dan rancunya batasan seberapa jauh isi media konvergen dianggap melanggar norma
yang berlaku..
Namun, yang menarik ialah bahwa teknologi selalu mendahului regulasi.
Bagaimana caranya mengontrol semua ini? Yang dianggap paling berwenang ialah
negar akarena negara dianggap penyeimabng antara pasar dan masyarakat. Di sisi
lain negara mempunyai wewenang untuk menjaga efektifnya sebuah regulasi.
Secara ideal hubungan antara negara, pasar, dan masyarakat seharusnya
berjalan seimbang. Jangan sampai salah satu pihak mendominasi dan masyarakat
hanya bisa menerima informasi apa yang diberikan media.
·
Elemen Media
1. Komunikator
Komunikator di sini meliputi jaringan, stasiun lokal,
direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi,
komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga
media massa. Dalam sebuah media cetak yang namanya komunikator antara lain
reporter, copyeditor, fotografer, dan yang lain yang sedikit banyak ikut
menentukan proses penyiaran. Individu bisa menjadi kekuatan dominan, tetapi tim
khusus, sejumlah staf ahli merupakan komunikator dalam komunikasi massa.
Dengan demikian, komunikator dalam media massa bukan
individu, tetapi sekumpulan orang yang bekerja sama satu sama lain. Ada
beberapa karakteristik yang dimiliki oleh komunikator dalam komunikasi massa.
Hiebert, Ungurait, dan Bohn (HUB) pernah mengemukakan setidak-tidaknya lima karakteristik:
1. Daya saing (competitiveness),
2. Ukuran dan kompleksitas (size and
complexity),
3. Industrialisasi (industrialization),
4. Spesalisasi (specialization),
5. Perwakilan (representation).
2. Isi
Masing-masing media massa mempunyai kebijakan sendiri-sendiri
dalam pengelolaan isinya. Sebab, masing-masing media melayani masyarakat yang
beragam juga menyangkut individu atau kelompok sosial. Bagi Ray Eldon Hiebert
dkk (1985) isi media setidak-tidaknya bisa dibagi ke dalam lima kategori yakni:
1. Berita dan informasi,
2. Analisis dan interpretasi,
3. Pendidikan dan sosialisasi,
4. Hubungan masyarakat dan persuasi,
5. Iklan dan bentuk penjualan lain,
6. Hiburan.
3. Audience
Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa sangat beragam,
dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran atau jurnal
ilmiah. Masing-masing audience berbeda
satu sama lain di antaranya dalam hal berpakaian, berpikir, menanggapi pesan
yang diterimanya, pengalaman, dan orientasi hidupnya. Akan tetapi,
masing-masing individu bisa saling mereaksi pesan yang diterimanya.
Menurut Hiebert dan kawan-kawan, audience dalam komunikasi
massa setidak-tidaknya mempunyai lima karakteristik sebagai berikut:
1. Audience cenderung berisi
individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh
hubungan sosial di antara mereka. Individu-individu tersebut memilih produk
media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran.
2. Audience cenderung besar. Besar
disini berarti tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa.
3. Audience cenderung heterogen. Mereka
berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. Beberapa media tertentu
mempunyai sasaran, tetapi heterogenitasnya juga tetap ada.
4. Audience cenderung anonim, yakni
tidak mengenal satu sama lain.
5. Audience secara fisik dipisahkan dari
komunikator.
4. Umpan Balik
Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi, yakni umpan
balik langsung (immediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback).
Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung
atau ada kemungkinan bisa berbicara langsung. Umpan balik secara tidak
langsung, misalnya bisa ditunjukkan dalam letter to the editor/surat
pembaca/pembaca menulis.
Umpan balik merupakan bahan yang direfleksikan kepada
sumber/komunikan stelah dipertimbangkan dalam waktu tertentu sebelum
dikirimkan. Jadi, komunikan memberikan reaksi kepada komunikator dalam jangka
waktu tertentu dan tidak langsung seperti dalam komunikasi tatap muka. Bahkan
bisa dikatakan, umpan balik tidak langsung merupakan ciri asli yang dimiliki
komunikasi massa.
5. Gangguan
A. Gangguan Saluran
Gangguan dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu ada.
Di dalam media gangguan berupa sesuatu hal, seperti kesalahan cetak, kata yang
hilang, atau paragraf yang dihilangkan dari surat kabar. Gangguan juga bisa
disebabkan oleh faktor luar. Misalnya, sepanjang menonton acara televisi atau
membaca koran ada dua pasang anak-anak yang sedang berkelahi. Instrupsi orang
lain ketika kita membaca majalah juga termasuk gangguan.
Salah satu solusi untuk mengatasi adanya gangguan terhadap
saluran (misalnya) adalah pengulangan cara yang disajikan. Cara lain untuk
mengatasi gangguan adalah dengan mempertajam saluran komunikasi massa.
Misalnya, menghindari munculnya gangguan gelombang pada radio dengan
meningkatkan kulitas teknologi yang digunakannya, memperpanjang daya hidup
baterai, mengoreksi secara detail kesalahan cetak paragraf pada surat kabar
sebelum dicetak atau membersihkan kotoran pada layar televisi.
b. Gangguan
Semantik
Semantik bisa diartikan sebagai ilmu bahasa yang mempelajari
tentang tata kalimat. Oleh karena itu, gangguan semantik berarti gangguan yang
berhubungan dengan bahasa. Gangguan semantik lebih rumit, kompleks, dan sering
kali muncul. Bisa dikatakan, gangguan semantik adalah gangguan dalam proses
komunikasi yang diakibatkan oleh pengirim atau penerima pesan itu sendiri.
Di dalam komunikasi antarpersona, kita telah mengetahui
gangguan semantik seperti kendala bahasa, perbedaan pendidikan, status sosial
ekonomi, tempat tinggal, jabatan, umur, pengalaman, dan minat. Hambatan
semantik dalam komunikasi massa berbeda, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif dari hambatan yang terjadi pada komunikasi antar pesona.
6. Gatekeeper
Istilah gatekeeper ini pertama kali dikenalkan oleh Kurt
Lewin dalam bukunya Human Relations (1947), seorang ahli psikologi dari
Australia pada tahun 1947. Kata tersebut merupakan sebuah istilah yang berasal
dari lapangan sosiologi, tetapi kemudian digunakan dalam lapangan penelitian komunikasi
massa.
Di dalam komunikasi massa dengan salah satu elemennya adalah
informasi, mereka yang bertugas untuk memengaruhi informasi itu (dalam media
massa) bisa disebut dengan gatekeeper. Hal itu juga bisa dikatakan, gatekeeper
lah yang memberi izin bagi tersebarnya sebuah berita.
Secara umum, peran gatekeeper sering dihubungkan dengan
berita, khususnya surat kabar. Editor sering melaksanakan fungsi sebagai
gatekeeper ini. Mereka menentukan apa yang dibutuhkan khalayak atau sedikitnya
menyediakan bahan bacaan untuk pembacanya. Seorang gatekeeper bisa juga seorang
produser film yang mengedit gambar dari gambar aslinya, menyensor, dan
sekaligus mana bagian yang tidak sesuai.
7. Pengatur
Yang dimaksud pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara
tidak langsung ikut memengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur ini
tidak berasal dari dalam media tersebut, tetapi diluar media. Namun demikian,
meskipun diluar media massa, kelompok itu bisa ikut menentukan kebijakan
redaksional. Pengatur tersebut antar lain pengadilan, pemerintah, konsumen,
organisasi professional, dan sekelompok penekan, termasuk narasumber, dan
pengiklanan. Semua itu berfungsi sebagai pengatur.
Pengatur bukanlah gatekeeper. Wilayah gatekeeper di dalam
memengaruhi secara langsung kebijakan media. Sementara itu, pengatur itu di
luar media biasanya masyarakat atau pemerintah, tetapi secara tidak langsung ikut
memengaruhi kebijakan media.
8. Filter
Filter adalah kerangka pikir melalui mana audience menerima
pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamat tempat audience bisa melihat dunia.
Hal ini berarti dunia riil yang diterima dalam memori sangat tergantung dari
bingkai tersebut. Ada beberapa filter, antara lain fisik, psikologi, budaya,
dan yang berkaitan dengan informasi.
Filter dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Filter psikologi,
2. Filter fisik,
3. Filter budaya (warisan budaya,
pendidikan, pengalaman kerja, sejarah politik.
Semua filter tersebut akan memengaruhi kuantitas atau
kualitas pesan yang diterima dan respons yang dihasilkan. Sementara itu,
audience memiliki perbedaan filter satu sama lain (Hiebert, Ungurait, dan Bohn
1985).
· Contoh Kasus CEO

“Hari ini kita mengumumkan bahwa, setelah pertemuan lanjutan, dewan dan
Gregg Steinhafel memutuskan ini saat yang tepat untuk memutuskan kepemimpinan
yang baru Target. Secepatnya Gregg akan turun dari posisinya sebagai pemimpin
dewan direksi, presiden dan CEO” bunyi situs tersebut.
Situs ini juga kemudian menjelaskan pengganti Gregg sebagai CEO dan
presiden Target adalah John Mulligan, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief
Financial Officer. Untuk jabatan pimpinan dewan direksi Target akan dijabat
oleh mantan anggota Dewan Direksi Target, Roxanne S. Austin.
Gregg Steinhafel sendiri telah mengabdi pada perusahaan ini selama 35
tahun. Gregg telah menjabat sebagai presiden perusahaan ini sejak tahun 1999
dan diangkat menjadi CEO sejak tahun 2008.
Pengunduran diri Gregg sebenarnya sudah dapat diprediksi sebelumnya,
setelah pada kepemimpinan Gregg, Target mengalami kebocoran data sekitar
puluhan juta konsumennya. Data yang meliputi nama, alamat, dan bahkan informasi
mengenai kartu kredit konsumen Target. Target menuai banyak kritikan karena
insiden tersebut.
Para ahli sekuriti mengkritik Target karena pembobolan data tersebut,
karena menurut mereka Target sebenarnya dapat melindungi data tersebut sebelum
insiden tersebut terjadi. Modus yang digunakan oleh hacker saat menjebol data
konsumen adalah dengan memanfaatkan layanan “Target’s Point of Sale Terminals”.
Pembobolan tersebut dilakukan oleh para hacker pada saat musim belanja, dan
sekitar 70 juta data kembali dicuri pada bulan Januari. Sejak saat itu, Target
mencoba memperkuat sistem keamanan yang berbasis chip yang digunakan untuk
kartu kredit dan kartu debit.
Pengunduran diri Gregg Steinhafel secara kebetulan bertepatan dengan
bergabungnya Bob De Rodes sebagai CISO pada perusahaan tersebut.
Daftar Pustaka :
Daftar Pustaka :
- http://choressyx.blogspot.co.id/2014/09/contoh-kasus-kebocoran-data-pada-suatu.html
- http://adealfira23.blogspot.co.id/2016/09/elemen-elemen-media-massa_30.html
- http://belajaretika.blogspot.co.id/2010/06/regulasi-media-menjawab-tantangan-new.html
- https://guntaraachmad.wordpress.com/2016/06/15/bioinformatika-bidang-bidang-yang-terkait/
- http://gandungsetya.blogspot.co.id/2014/12/peranan-teknologi-informasi-dan.html
- https://boedimanagoes.wordpress.com/2014/09/25/sistem-e-health-dalam-bidang-kesehatan/